Seawool: Inovasi Ramah Lingkungan dalam Dunia Fashion

Desain Berkelanjutan dari Chungsheng Chen dan Eddie Wang

Di tengah krisis lingkungan yang semakin mendesak, Chungsheng Chen dan Eddie Wang mempersembahkan solusi inovatif melalui Seawool. Proyek branding yang tidak hanya menawarkan estetika, tetapi juga tanggung jawab ekologis, Seawool merupakan jawaban atas masalah limbah cangkang tiram di pesisir Taiwan yang selama ini menjadi keprihatinan serius. Dengan mengolah limbah cangkang tiram yang dipadukan dengan botol PET daur ulang, Seawool berhasil menciptakan serat fungsional yang memiliki sentuhan lembut seperti wol, namun berasal dari sumber daya laut.

Logo Seawool dirancang dengan elemen gelombang, gerakan ke atas, dan detil yang rumit, mencerminkan penghormatan terhadap lingkungan alam, kemajuan berkelanjutan, dan kualitas terbaik. Penggunaan huruf 'o' ganda dalam logo melambangkan keberlanjutan yang abadi dan evolusi yang tidak pernah berhenti. Seawool hadir sebagai merek yang dinamis dan inovatif, memimpin tren fashion sekaligus ramah lingkungan. Slogan "Put on Seawool" mengajak masyarakat untuk merasakan kehangatan dan kenyamanan saat mengenakan pakaian Seawool, sekaligus mengalami sikap hidup yang unik terhadap keberlanjutan.

Proses branding Seawool dilakukan sepenuhnya menggunakan perangkat lunak Adobe Illustrator dan Photoshop, menunjukkan pemanfaatan teknologi digital dalam penciptaan identitas visual. Palet warna yang digunakan mencakup Sustainable Blue sebagai warna utama, dilengkapi dengan Wool Yellow dan Oyster Grey, yang menegaskan komitmen Seawool terhadap keberlanjutan.

Seawool tidak hanya memperkaya dunia fashion dengan inovasi materialnya, tetapi juga dengan pendekatan branding yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan teknologi. Logo Seawool yang dapat digunakan di berbagai media, mulai dari label pakaian, kemasan, kartu nama, hingga platform digital, membantu menjaga konsistensi visual merek dan meningkatkan visibilitas serta pengenalan merek.

Proyek branding Seawool dimulai pada September 2022 dan berakhir pada Mei 2023. Seawool menggabungkan fashion dan keberlanjutan, mengintegrasikan cangkang tiram daur ulang dengan teknik profesional dan gaya ke dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Seawool terus mengembangkan teknologi baru untuk mengeksplorasi kemungkinan masa depan, menciptakan lebih banyak pilihan bagi merek dan menetapkan paradigma baru. Dengan menggabungkan keahlian dengan fashion, Seawool berfokus pada kualitas pakaian, menekankan kelembutan, kenyamanan, dan pengejaran gaya individu.

Tantangan dalam menciptakan Seawool terletak pada bagaimana memberikan citra yang canggih sambil mengekspresikan semangat merek yang berkelanjutan, inovatif, dan mudah diakses. Untuk mencapai tujuan ini, tim desain telah menciptakan citra merek yang sepenuhnya baru untuk Seawool, berdasarkan kriteria tersebut. Seawool merupakan merek yang menggabungkan fashion dan keberlanjutan, mengintegrasikan cangkang tiram daur ulang dengan teknik profesional dan gaya ke dalam kehidupan sehari-hari. Logo yang ditampilkan dengan huruf kapital melambangkan semangat inovasi yang terus menerus dan penggunaan huruf 'o' ganda melambangkan keberlanjutan yang berkelanjutan, menandakan pembaharuan yang abadi. Desain keseluruhan menunjukkan keanggunan, mewakili pengejaran fashion dan kualitas. Font standar mengintegrasikan elemen gelombang dan gerakan ke atas, menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan kemajuan yang berkelanjutan. Merek ini dinamis, inovatif, dan pemimpin dalam tren fashion dan lingkungan.

Seawool telah diakui dengan penghargaan Iron dalam A' Graphics, Illustration and Visual Communication Design Award pada tahun 2024, sebuah pengakuan atas desain yang baik, praktis, dan inovatif yang memenuhi kebutuhan profesional dan industri. Penghargaan ini dihormati karena mengintegrasikan praktik terbaik industri dan karakteristik teknis yang kompeten, memberikan kepuasan dan perasaan positif, berkontribusi pada dunia yang lebih baik.